Menerima penghargaan

UMKM Pande Cembes Mose (PACEM) SLBN Komodo Labuan Bajo Raih Penghargaan pada Pergelaran Pendampingan Keterampilan Digital bagi Kaum Difabel

Labuan Bajo, 20 Desember 2024 – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pande Cembes Mose (PACEM)  yang dibentuk oleh SLBN Komodo memiliki misi untuk PACEM (Pande Cembes Mose = membuat hidup bahagia), UMKM SLBN Komodo yang membawahi unit wirausaha sekolah. Memiliki beberapa produk yakni: Tepung Kelor, Teh Kelor, Stik Kelor dan Manisan Asam. Keempat produk ini memiliki produk  industri rumah tangga dan sertifikat Halal. Juga menangani Kantin Sekolah yang sudah bersertifikat Halal.  Tujuan dibukanya UMKM ini untuk melatih ketrampilan anak-anak anak SLBN Komodo dan membantu keuangan Komite siswa. Juga bisa menjadi tempat bekerja bagi siswa alumni lulusan SLBN Komodo nantinya. UMKM ini berada di bawah Payung Hukum Yayasan PACEM yang bekerja sama dengan SLBN Komodo. Pengurus UMKM PACEM adalah tenaga terlatih karena telah banyak mengikuti Diklat wirausaha online, salah satu diantaranya diklat yang diselenggarakan BOPLBF Labuan Bajo. Untuk saat ini UMKM PACEM bekerja sama dengan Yayasan Dayacita yakni sebuah lembaga yang memang terlahir untuk melatih ketrampilan digital bagi kaum difabel.

UMKM PACEM yang dikelola oleh Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Komodo Labuan Bajo baru-baru ini menerima penghargaan atas kontribusinya dalam pemberdayaan kaum difabel, melalui pelatihan keterampilan digital. Penghargaan ini diberikan pada acara Pelatihan keterampilan digital yang dilaksanakan di Pusat Layanan Unit Terpadu (PLUT) Dinas Ketenagakerjaan Labuan Bajo. Kegiatan tersebut diikuti oleh teman-teman penyandang disabilitas yang diselenggarakan oleh British Council yang didukung oleh  Yayasan Dayacita foundation. Semua peserta yang ikut dalam pelatihan digital ini merupakan kelompok penyandang tuli yang ada di Labuan Bajo dan siswa/siswi dari SLB Negeri Komodo yang berusia 17 tahun ke atas. Adapun materi dalam Pelatihan tersebut yakni tentang Keterampilan digital dasar dan keterampilan digital menengah, puncak pergelaran pendampingan keterampilan digital bagi kaum difabel ini dilaksanakan pada hari sabtu 21 Desember 2024 kemarin.

Kepala SLBN Komodo, Bapak Yosef Min Palem, S.Pd merasa bangga atas capaian ini dan menjelaskan bahwa penghargaan tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan upaya mereka dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan dan kewirausahaan. “Kami sangat bersyukur karena UMKM PACEM mendapat pengakuan. Ini menunjukkan bahwa kaum difabel juga memiliki potensi besar dalam dunia digital dan kewirausahaan. Melalui keterampilan digital, mereka bisa lebih mandiri dan berkontribusi dalam ekonomi lokal” ungkap Bapak Yosef Min Palem, S.Pd

Pendampingan keterampilan digital bagi siswa difabel ini mencakup ilmu-ilmu dasar pada perangkat komputer: Mulai dari menyalakan dan mematikan komputer, untuk dapat mengakses internet: Belajar cara mencari informasi di internet, menggunakan mesin pencari, dan mengelola email, menggunakan aplikasi seperti Microsoft Word, Excel, dan PowerPoint , belajar bagaimana berkomunikasi secara digital: menggunakan media sosial, aplikasi pesan instan, dan video call untuk berinteraksi dengan orang lain. mereka juga diajarkan cara membuat desain sederhana menggunakan software seperti Canva. dan juga belajar bagaimana membagikan konten usaha mereka di platform media sosial sepert WA, FB dan IG. Dalam pelatihan ini juga dibantu oleh juru bahasa isyarat Ibu Ika Puji lestari, S.Pd untuk membantu peserta penyandang tuli memahami materi yang disampaikan

Melalui pelatihan pelatihan dasar ini, siswa diharapkan mampu untuk mengembangkan keterampilan teknis,dan ini merupakan tahap awal sehingga membutuhkan bimbingan serius dalam rangka untuk pemasaran digital, sehingga tahun 2025 kedepan sebagai tahap lanjutan dari kegiatan tersebut siswa sudah dapat mendesain kemasan dan mampu untuk melakukan pemasaran digital untuk semua jenis diproduksi yang dilakoni oleh siswa difabel.

Pada acara penghargaan tersebut, Manager Dayacita Foundation Mershinta Rahmadani, menyampaikan apresiasi kepada SLBN Komodo dan UMKM PACEM atas dedikasi mereka dalam memberdayakan kaum difabel melalui teknologi. “UMKM PACEM telah menunjukkan bahwa keterampilan digital dapat menjadi alat yang kuat untuk pemberdayaan ekonomi. Melalui program ini, siswa difabel tidak hanya belajar teknologi, tetapi juga menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan,” kata Mershinta.

Salah satu siswa, Rizki, yang juga terlibat dalam UMKM PACEM, mengungkapkan kebanggaannya setelah mempelajari cara memasarkan produk secara online. “Saya senang bisa belajar membuat video dan menjual produk kami secara digital. Ini memberikan saya kesempatan untuk menunjukkan kreativitas saya,” ujar Rizki dengan bahasa isyaratnya. Penghargaan ini juga diharapkan dapat memotivasi lebih banyak sekolah dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan program kewirausahaan berbasis teknologi bagi kaum difabel, sehingga mereka dapat memiliki peluang yang setara dalam dunia kerja dan ekonomi digital.

Dengan semakin berkembangnya UMKM PACEM, SLBN Komodo berharap dapat terus meningkatkan kapasitas siswa difabel dalam dunia digital dan menciptakan lebih banyak peluang untuk mereka berpartisipasi aktif dalam perekonomian modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Karya Tulis

Statistik Kunjungan

Name
Age
Phone
🟢 Online Users
0
📊 Today's Visitors
0
📊 Today's Visits
0
📊 Yesterday's Visitors
23
📊 Yesterday's Visits
28
📊 Total Visitors
1528
📊 Total Visits
1185